Skip to main content

Uqbah Mencekik Dan Memberikan Rasulullah ﷺ Kotoran Unta Saat Shalat

Uqbah Mencekik Rasulullah ﷺ

Fakta Islam - Suatu hari, Nabi ﷺ sedang shalat di Masjid al-Haram. Dari kejauhan, terlihat 'Uqbah bin Abi Mu'ith datang menuju masjid.

Langkahnya tergesa-gesa. Rona wajahnya penuh kebencian. Begitu dekat dengan Rasulullah ﷺ, ia langsung arahkan tangannya ke leher Nabi ﷺ yang sedang shalat.

Kedua tangan "Uqbah yang kekar itu mencekik leher Rasulullah ﷺ.

Nabi ﷺ tidak sempat mengelak karena tidak menduga ada orang yang tega melakukan itu saat sedang shalat.

Cekikan 'Uqbah begitu kuat hingga beliau hampir tak bisa bernapas.

Rasulullah saw tersungkur seketika, tidak berdaya, tidak kuasa menahan kuatnya cekikan 'Uqbah. (Ala Khutha al- Habib)

Mengapa "Uqbah sampai berbuat seperti itu? Sesungguhnya, 'Uqbah telah berhasil dipengaruhi oleh dakwah Nabi ﷺ dan hampir saja dia memeluk Islam.

Namun, niat itu dikecam oleh sahabat terdekatnya, Abu Jahal.

"Sungguh haram wajahku bertemu wajahmu dan haram ucapanku bertemu dengan ucapanmu sampai engkau berani meludahi wajah Muhammad," ujar Abu Jahal.

'Uqbah lalu melakukan apa yang ucapkan Abu Jahal dan turunlah ayat,

وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلٰى يَدَيْهِ يَقُوْلُ يٰلَيْتَنِى اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُوْلِ سَبِيْلًا

27. Artinya: Dan (ingatlah) pada hari (ketika) orang-orang zalim menggigit dua jarinya, (menyesali perbuatannya) seraya berkata, “Wahai! Sekiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama Rasul.

يٰوَيْلَتٰى لَيْتَنِيْ لَمْ اَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيْلًا

28. Artinya: Kecelakaan besarlah bagiku kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab (ku).

لَقَدْ اَضَلَّنِيْ عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ اِذْ جَاۤءَنِيْۗ وَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِلْاِنْسَانِ خَذُوْلًا

29. Artinya: Sungguh, dia telah menyesatkan aku dari peringatan (Al-Qur'an) ketika (Al-Qur'an) itu telah datang kepadaku. Dan setan memang pengkhianat manusia.” (QS. al-Furqan 25: 27-29).

Teror fisik menjadi jalan lain yang dilakukan kaum Quraisy untuk menahan gerak dakwah Nabi saw.

Keputusan untuk melakukan hal itu diambil dalam sebuah pertemuan yang dihadiri para pembesar Quraisy. Salah satu di antara mereka ada yang melempari Nabi ﷺ dengan jeroan kambing saat beliau mendirikan shalat.

Ada yang meludahi dan ada juga yang memasukkan bangkai ke periuk saat Nabi ﷺ sedang memasak.

Lain lagi yang dilakukan oleh Umayyah bin Khalaf. Bila melihat Rasulullah saw, dia langsung mengumpat dan mencelanya.

Oleh karena itu, turunlah ayat tentang dirinya,

وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍۙ

Artinya: Celakalah bagi tiap pengumpat (al- Humazah) lagi pencela. (QS. al-Humazah 104: 1)

Sementara itu, Ubay bin Khalaf tak jauh beda dengan 'Uqbah bin Abi Mu'ith.

Suatu hari, 'Uqbah terlihat oleh Ubay sedang mendengarkan Rasulullah ﷺ membaca al-Qur'an.

Ubay mengejek Uqbah dan memintanya untuk meludahi wajah Nabi ﷺ, "Uqbah mengikuti permintaan Ubay.

Sementara itu, Ubay meremukkan tulang belulang hingga hancur dan menaburkannya sesuai arah angin yang berembus ke arah Rasulullah saw. (Ibnu Hisyam)

KESEDIHAN FATHIMAH

Tidak cuma sekali Uqbah berbuat jahat. Suatu ketika, Nabi ﷺ sedang shalat, sementara Abu Jahal dan rekan-rekannya sedang duduk-duduk.

Salah satu dari mereka berkata, "Siapa di antara kallan yang akan membawa kotoran unta Bani Fulan, laku menumpahkannya ke punggang Muhammad saat dia sedang sujud?"

Uqbah bin Abi Mu'ith sosok yang pating angker di antara mereka bangkit dari duduknya saat mendengar itu.

Dia membawa kotoran unta sambil memerhatkan gerak-gerik Rasulullah ﷺ.

Ketika Nabi ﷺ dalam posisi sujud, dia menumpahkan kotoran tersebut di atas punggung beliau, di antara dua bahunya.

Kotoran itu cukup banyak sehingga membuat Nabi ﷺ tidak mampu bangkit.

Mereka lalu tertawa melihat 'Uqbah melakukan itu sambil saling mencolek dan memiringan badan satu sama lain, sementara Rasulullah ﷺ masih tetap sujud.

Fathimah mendengar kejadian itu. la langsung datang menemui ayahnya tercinta.

Ia terkejut menyaksikan punggung ayahnya penuh kotoran. Sambil menangis, Fathimah segera membersihkan tubuh ayahnya dari kotoran.

Baru setelah itu, Rasulullah ﷺ bisa mengangkat kepalanya. Sang ayahanda yang mengetahui anaknya menangis, berkata dengan lembutnya "jangan menangis, wahai putriku, sungguh Allah akan menolorg ayahandamu".

Rasulullah ﷺ berdoa, "Ya Allah, hukumlah orang-orang Quraisy ini" Dalam Perang Badar, "Uqbah menemui ajalnya. (HR. Bukhari)

Baca Juga: Kisah Abu Jahal Hampir Membunuh Rasulullah ﷺ


Penulis&Artikel: faktaislam.com

Ref: DR.Ahmad Hatta, MA. dkk.

Kol: MagfiraPustaka

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar