Skip to main content

Pasukan Musrik Mencingcang Mayat Para Syahid Dan Memakan Jantung Hamzah Di Perang Uhud Part #9

Hindun Memakan Jantung Hamzah Setelah Perang Uhud

Fakta Islam - Keberhasilan Rasulullah ﷺ tersebut melahirkan pertikaian kecil di antara pasukan musyrik. Orang-orang musyrik tidak berani maju dan melakukan front terbuka, mereka tinggal di tanah lapang untuk sementara waktu.

Di sekeliling mereka tergeletak mayat para syahid kemudian mereka mencincang dan memotong telinga, kemaluan, dan hidung jenazah kaum Muslim. Mereka juga membedah isi perut dan mengambil organ-organ tubuh para syahid tanpa rasa jijik sedikit pun.

Baca Part #10 Sebelum Pasukan Musyrik Kembali Ke Makkah, Mereka Membuat Perjanjian Perang Badar Ke-2

Di antara mereka tampak Hindun binti Utbah. la membedah perut Hamzah dan mengambil jantungnya. Darah membasahi tangannya, bau amis menyengat, tapi Hindun terlihat menikmati suasana tersebut.

Jantung Hamzah lalu ia masukkan ke dalam mulutnya. Ia kunyah-kunyah jantung itu seperti sedang memakan kurma. Beberapa saat kemudian, jantung itu ia muntahkan karena tak mampu ditelannya. 

Hindun segera melanjutkan aksinya dengan menjadikan kuping dan hidung Hamzah sebagai kalung dan gelang kaki. (Ibnu Hisyam)

Sementara itu, Ubay bin Khalaf datang dengan penuh kesombongan ke tepian bukit untuk membunuh Rasulullah ﷺ

"Kau Muhammad, tak akan bisa selamat sekalipun berusaha menyelamatkan diri," ancam Ubay dengan angkuhnya.

"Wahai Rasulullah ﷺ, izinkan salah seorang dari kami membereskannya," ujar kaum Muslim setelah mendengar ancaman Ubay.

"Tak perlu," jawab Rasulullah ﷺ.

Kemudian saat Ubay sudah berada di dekat Rasulullah ﷺ, dengan cepat beliau mengambil belati dari Harits ibnu Shimah dan menusukkannya ke leher Ubay. Tusukan itu meleset karena Ubay sempat berkelit.

Dengan luka di lehernya, ia segera memacu kudanya kembali ke pasukan musyrik. "Demi Tuhan, Muhammad telah melukaiku," kata Ubay setelah berjumpa dengan rekan-rekannya.

"Saat di Makkah, dia pernah berkata kepadaku bahwa ia akan membunuhku. Demi Tuhan, andaikata dia meludahiku, maka ludahnya pun bisa membunuhku," ujar Ubay lagi. (ar-Rahiq al-Makhthum).

Setelah itu, beberapa lelaki Quraisy yang dipimpin Abu Sufyan dan Khalid bin Walid mendatangi bukit. Mereka berdiri di sebagian puncak bukit. Melihat itu, Umar dan sejumlah kalangan Muhajirin segera memeranginya.

Pertempuran sengit terjadi beberapa saat hingga akhirnya orang-orang musyrik itu berhasil dipaksa turun dari atas bukit (Ibnu Hisyam).

Sebagian riwayat menyebutkan bahwa Sa'ad bin Abi Waqqash berhasil membunuh tiga orang dari mereka (Zad al-Ma ad).

Itulah usaha terakhir kaum musyrik untuk menghabisi pasukan Muslim. Karena gagal, mereka kembali ke Makkah.

Sedangkan Rasulullah ﷺ tetap berdiam di bukit menunggu situasi tenang, tubuhnya penuh luka. Ali bin Abi Thalib datang menemuinya dengan membawa air dari Mahras-air dari Uhud untuk diminum Rasulullah ﷺ.

Namun, beliau mencium bau tidak sedap sehingga tidak jadi meminumnya. Rasulullah ﷺ hanya menggunakan air itu untuk membasuh mukanya dan dituangkan ke kepalanya.

Darah mengalir dari lukanya dan tidak berhenti. Putri Rasulullah ﷺ, Fathimah segera menyobek sepotong tikar dan membakarnya, lalu menempelkannya pada luka ayahnya hingga aliran darah itu terhenti.

Kemudian datang Muhammad bin Maslamah dengan membawa air yang segar. Rasulullah ﷺ meminum air itu dan mendoakan kebaikan baginya. Lalu Rasulullah ﷺ menunaikan shalat Ashar dengan duduk dan kaum Muslim pun melakukannya dengan cara duduk. (Ibnu Hisyam, HR. Bukhari).

Wanita-wanita Muhajirin dan Anshar datang di tengah mereka, ada Aisyah dan Ummu Aiman, Ummu Sulaim dan Ummu Salith. Mereka membawa geriba (tempat air dari kulit) berisi air lalu memberi minum mereka yang terluka. (HR. Bukhari)


Editor: Faktaislam.com 

Ref: DR.Ahmad Hatta, MA. dkk. 

Kol: MagfiraPustaka

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar