Skip to main content

Pengertian Sifat Ikhlas Dalam Beberapa Ayal Al-Qur'an

Fakta Islam - Menurut bahasa, pengertian ikhlas artinya tulus dan bersih.

Sedangkan menurut istilah, makna dan arti ikhlas adalah mengerjakan suatu kebaikan dengan semata-mata mengharap rida Allah ﷻ.

Bagi orang yang ikhlas, suatu perbuatan baik tidak harus dikaitkan dengan imbalan atau balasan, apalagi hal itu diharapkannya dari manusia atau orang yang diberi kebaikan oleh kita, melainkan hanya semata-mata ingin mendapatkan rida Allah ﷻ.

Jadi meskipun tidak mendapatkan imbalan apa pun, dan dari pihak mana pun, ia akan tetap melakukan perbuatan baiknya itu.

Dalam mendefinisikan ikhlas, para ulama berbeda redaksi dalam menggambarkanya, contohnya:

Abu Hudzaifah Al Mar’asyi berkata : “Ikhlas ialah, kesesuaian perbuatan seorang hamba antara lahir dan batin”.

Abu Ali Fudhail bin Iyadh berkata : “Meninggalkan amal karena manusia adalah riya’. Dan beramal karena manusia adalah syirik. Dan ikhlas ialah, apabila Allah menyelamatkan kamu dari keduanya”.

Nah, sekarang kita kembali ke Al-Qur'an. Bagaimanah Ikhlas itu?

1. Q.S. Yunus 10:22

Artinya: Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (berlayar) di lautan.

Sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik,

dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya,

dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), maka mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata. (Mereka berkata):

"Sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur".

2. Q.S. Yunus 10:105

Artinya: (aku telah diperintah): "Hadapkanlah mukamu kepada agama dengan tulus dan ikhlas dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik.

3. Q.S. Al-Ankabut 29:65

Artinya: Maka apabila mereka naik kapal mereka mendoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah)

4. Q.S. Luqman 31:32

Artinya: Apabila mereka digulung ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.

Tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus.

Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami selain orang-orang yang tidak setia lagi ingkar.

5. Q.S. Az-Zumar 39:2

Artinya: Sesunguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Quran) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas baragama kepada-Nya.

6.Q.S. Az-Zumar 39:3

Artinya: Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata):

"Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya".

Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya.

Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk pendusta dan orang-orang yang sangat ingkar.

7. Q.S. Az-Zumar 11

Artinya: Katakanlah: "Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama.

8. Q.S. Ghafir 40:41

Artinya: Hai kaumku, bagaimanakah kamu, aku menyeru kamu kepada keselamatan, tetapi kamu menyeru aku ke neraka?

9. Q.S. Ghafir 40:65

Artinya: Dialah Yang hidup kekal, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; maka sembahlah Dia dengan tulus ikhlas beribadah kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.

10. Q.S. Al-Bayyina 98:5

Artinya: Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.

Kesimpulan:

Allah ﷻ memerintahkan kita untuk iklah dalam beragama.

Dalam kisah dari ayat-ayat di atas sebagai mana kita bayangkan diri kita berada dalam satu ruangan yang sempit dan gelap dan dimasukkan binatang buas keruangan tersebut seolah-olah kita berpikir bahwa tidak ada jalan lagi untuk selamat.

Teman, kerabat, saudara, siapapun itu tidak ada lagi yang bisa menyelamatkan kita dan seketika itu kita berpikir hanya Allah yang dapat menyelamatkan kita.

Rasa harapan ke makhluk dan apapun yang kita ketahui tidak ada lagi selain Allah ﷻ lalu kita berdoa dengan rasa penuh harapan kepada Allah ﷻ.

Maka dengan perasaan seperti itulah (ikhlas) kita harus beragama.


Penulis&Artikel: Kataba Islam

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar