Skip to main content

Putri Rasulullah ﷺ Wafat Saat Perang Badar Berlangsung

Putri Rasulullah Wafat Saat Perang Badar Berlangsung

Perang Badar - Sebuah keputusan sulit harus diambil Rasulullah saw saat akan berperang di Badar. Kala itu Ruqayyah, putri beliau sedang sakit keras. Narmun, Rasuluflah saw harus segera berangkat ke Badar, memimpin pasukan Muslim menghadapi kaum musyrik. 

Sebagal seorang ayah, beliau tak tega meninggalkan anaknya tercinta, meski Ruqayyah telah bersuamikan Utsman bin 'Affan. Namun, sebuah tugas dakwah telah menantinya. 

Akhirnya beliau meninggalkan Ruqayyah di Madinah. 'Utsman bin 'Affan bersama Usamah diperintahkan untuk menetap di rumah merawat Ruqayyah. 

Kata Rasulullah saw, Utsman dan Usamah mendapat pahala yang sama dengan orang yang berperang di Badar. Saat kaum Muslim berjuang keras mengalahkan kaum musyrik di Badar, Ruqayyah juga berjuang melawan sakit. 

Baca Kisah Perang Badar, Latar Belakang, Dampak, Dan Hikmahnya

Kian lama rasa sakitnya bertambah hebat Hingga akhirmya ia tak lagi mampu melawan takdir Allah. Ruqayyah wafat ketika ayahandanya belum pulang dari medan Perang Badar. 

"Kabar kemenangan kaum Muslim di Badar sampai kepada kami, tatkala kami sedang meratakan tanah kuburan Ruqayyah binti Rasulullah saw," kata Usamah. 

Ketika Rasulullah saw telah kembali ke Madinah dan sudah tenang, beliau menikahkan "Utsman dengan putrinya yang lain, Ummu Kultsum. 

Oleh sebab itulah, 'Utsman diberi gelar Dzun Nur'ain (pemilik dua cahaya). Dia hidup bersama dengannya hingga Ummu Kultsum wafat pada bulan Syaban tahun ke-9 Hijriah dan dimakamkan di Baqi.


Penulis&Artikel: faktaislam.com 

Ref: DR.Ahmad Hatta, MA. dkk. 

Kol: MagfiraPustaka

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar