Cara Membayar Fidyah Dengan Beras Berdasarkan Ketentuan Yang Berlaku Dalam Agama Islam

Cara Membayar Fidyah

Fakta Islam - Fidyah adalah hutang yang harus dibayar kepadah fakir miskin oleh setiap orang yang meninggalkan puasa wajib dibulan suci Ramadhan. 

Namun perlu diperhatikan bahwa yang digunakan untuk membayar fidyah harus berupa makanan pokok dalam suatu daerah.

Sebagai contoh di Indonesia makanan pokoknya berupa beras, sehingga cara membayar fidyah di daerah ini adalah dengan menggunakan beras.

Kemudian ada 2 cara membayar Fidyah dikutip dari muslim.or.id sebagai berikut:

Pertama mengundang atau mengirim beras sesuai takaran yang sudah dimasak kepada satu atau beberapa fakir miskin sebagaimana Anas Bin Malik pernah melakukannya dengan membayar fidyah karena faktor usia.

Kedua menyerahkan beras sesuai takaran secara langsung tanpa dimasak kepada satu atau beberapa fakir miskin, dianjurkan menyertakan lauk pauk. 

Lalu bagaimana cara menghitung takaran dalam membayar fidyah, simak berikut:

Ketentuan: 

Satu hari tidak berpuasa = 1 mud makanan pokok.

Satu mud = 675 gram atau 6,75 ons beras.

Maka jumlah fidyah yang harus dikeluarkan adalah jumlah hari tidak berpuasa dikali 675 gram beras.

Contoh:

Jika 5 hari tidak berpuasa maka cara menghitungnya adalah 5 x 675 gram beras = 3395 gram atau 3,395 kg beras.

Nah itulah cara membayar fidyah berdasarkan perhitungan yang masyhur, diantaranya dalam kitab al-Fikih al-Islami wa Adillatuhu oleh syekh Wahbah al-Zuhaili  dilansir dari islam.nu.or.id.

Lalu siapa saja yang wajib membayar fidyah? Simak berikut beberapa kategori orang yang tidak berpuasa dibulan suci ramadhan dan wajib mengqadha atau membayar fidyah.

1. Cara membayar Fidyah bagi Anak Kecil

Anak kecil jika sudah baligh maka ia tidak wajib mengqadha dan tidak wajib membayar fidyah atas puasa yang ditinggalkannya.

2. Cara membayar Fidyah bagi Orang Gila

Orang gila yang disengaja, maka dia wajib mengqadha puasa yang ditinggalkan dan tidak wajib membayar fidyah. Sedangkan orang gila yang tidak disengaja, mereka tidak wajib mengqadha dan tidak wajib pula membayar fidyah.

3. Cara membayar Fidyah bagi Orang Sakit

Kategori orang sakit yang masih ada harapan sembuh hanya wajib mengqadha puasa yang mereka tinggalkan di bulan suci Ramadhan apabila telah sembuh dari penyakitnya dan tidak ada kewajiban bagi mereka untuk membayar fidyah.

Sedangkan kategori sakit keras, bahkan menurut keterangan dokter sudah tidak ada harapan sembuh dari penyakitnya maka ia tidak wajib mengqadha puasa yang mereka tinggalkan. 

Akan tetapi mereka wajib membayar fidyah setiap hari yang ia tinggalkan dengan 1 mud atu 6,7 ons makanan seperti beras kemudian diberikan kepada fakir miskin.

4. Cara membayar Fidyah bagi Orang Tua

Dalam hal ini, orang tua sama halnya dengan orang sakit yang tidak diharapkan kesembuhannya. 

Apalagi orang tua sudah pasti tidak akan kembali muda, sehingga mereka tidak wajib mengqadha tetapi wajib membayar fidyah 1 mud atau 6,7 ons makanan seperti beras kepada fakir miskin.

5. Cara membayar Fidyah bagi Orang Musafir

Orang yang bepergian hanya wajib mengqodho saja dan tidak wajib membayar fidyah.

Baca Juga Cara menghitung Zakat Harta, Emas, Perak, atau Tabungan

6. Cara membayar Fidyah bagi Wanita Hamil dan Menyusui

Wanita hamil dan menyusui ada tiga macam :

a. Wajib mengqadha saja jika dia khawatir akan dirinya sendiri. 

b. Wajib mengqadha saja jika dia khawatir akan dirinya sendiri sekaligus khawatir keadaan anaknya.

c. Wajib mengqadha dan membayar fidyah jika dia khawatir akan keselamatan bayinya dan tidak khawatir akan dirinya sendiri.

7. Cara membayar Fidyah bagi Wanita Haid & Nifas

Wanita yang tidak berpuasa dibulan Ramadhan karena haid atau nifas, mereka tidak diwajibkan untuk membayar fidyah. 

Akan teteapi mereka diwajibkan mengganti atau mengqadha setiap puasa yang mereka tinggalkan.

Editor: Fakta Islam 

Ref: Majelis Al-Bahjah